Kamis, 11 Februari 2010

sisten saraf pada manusia

Sistem Saraf Pada Manusia
Susunan Saraf Tepi






Saraf tepi (perifer) terdiri dari serabut saraf yang keluar dari saraf pusat ke arah organ tubuh tertentu. Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar atau saraf otonom. Sistem saraf sadar berfungsi untuk mengontrol kegiatan tubuh yang cara kerjanya diatur oleh otak. Sedangkan saraf otonom berfungsi untuk mengontrol kegiatan tubuh yang cara kerjanya tidak dapat diatur otak, seperti sekresi keringat, denyut jantung dan gerak saluran pencernaan.

Beberapa urat saraf dari saraf tepi bersatu membentuk jaringan urat saraf atau pleksus. Macam pleksus: Pleksus cervicalis (di leher, mempengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma), Pleksus brachialis (mempengaruhi tangan), Pleksus Jumbo sakralis (mempengaruhi pinggul dan kaki).

Saraf kranial kebanyakan saraf sadar, kecuali nervus vagus yang merupakan saraf otonom.

Saraf otonom berasal dari otak ataupun sumsum tulang belakang menuju ke arah organ tertentu. Di sepanjang jalur menuju organ, urat saraf otonom terdapat banyak sinapsis dan ganglion. Saraf otonom meliputi susunan saraf simpatik dan para simpatik. Perbedaan saraf simpatik dan para simpatik berdasarkan pada posisi ganglion. Ganglion pada saraf simpatik menempel di sepanjang sumsum tulang belakang. Sedangkan ganglion saraf parasimpatik menempel pada organ yang dibantu kerjanya.

Cara kerja saraf simpatik selalu berlawanan dengansaraf parasimpatik (bersifat antagonis).
Simpatik

Parasimpatik

* memperbesar pupil mata
* menghambat keluarnya air ludah (saliva)
* meningkatkan ekskresi keringat dan sekresi getah pancreas
* menghambat sekresi enzim pada kelenjar pencernaan
* menghambat kontraksi kandung kemih (vesica urinaria)
* mempercepat denyut jantung
* menambah volume darah
* memperbesar pembuluh darah koroner
* mempersempit pembuluh darah arteri paru-paru dan arteri pada organ kelamin
* melebarkan cabang tenggorok (bronkhia)
* mengkerutkan kura (limpa)
* menyebabkan kontraksi (meremas) rahim pada saat kehamilan dan relaksasi rahim pada saat tidak ada kehamilan



* mengecilkan pupil mata
* membantu (stimulasi) keluarnya air ludah (saliva)
* menurunkan ekskresi keringat dan sekresi getah pancreas
* menstimulasi sekresi enzim pada kelenjar pencernaan
* mengerutkan kantung kemih (vesica urinaria)
* memperlambat denyut jantung
* mengurangi volume darah
* mempersempit pembuluh darah koroner
* memperbesar pembuluh darah arteri paru-paru dan arteri pada organ kelamin
* mempersempit cabang tenggorok (bronkhia)
* melebarkan kura (limpa)
* tidak berpengaruh pada kontraksi dan relaksasi rahim



0 komentar:

Posting Komentar