Senin, 01 Februari 2010

ASKEP JERAWAT, WNES

WD.NURHAENY EMBA SAPUTRI
MAHASISWA PRODY SI KEPERAWATAN
STIKES MANDALA WALUYA KENDARI
SULAWESI TENGGARA


patofisiologi

sebelum kita mengetahui askep dan diagnosa keperawatan maka kita harus mengetahui patofisiologi atau proses dari suatu penyaki

etiologi (hormonal,stres,genetik,bakteri) –> masa pubertas –> Hormon androgen menstimulasi kelenjar sebasea –> kelenjar sebasea membesar dan mensekresikan sebum –> sebum merembas naik hingga puncak folikel rambut –> mengalir keluar pada pemukaan kulit –> duktus pilosebaseus tersumbat sebum –>lesi obstruktif –>di latasi folikel sebasea dampaknya dibagi 2 yaitu : 1. penipisan dinding folikular 2.

–>penipisan dinding folikular –> pecah –>isi folikular keluar dan mengiritasi dermis –> lesi baru –>infeksi berulang

–>risiko infeksi

–> mikro komedo dibagi 2 yaitu :

–> komedo terbuka, hitam akibat akumulasi lipid, bakteri dan debris epitel

–> komedo tertutup –>perembasan isi folikel ke dermis –> inflamasi –lesi akne

dampak lesi akne di bagi 3:

–>papula eritematosa \\

====> gangguan integritas kuli, gangguan citra tubuh, ansietas

–> kista inflamatorik //

–> pustyla

Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan inflamasi lesi akne.
2. Ansietas berhubungan dengan lesi akne.
3. Gangguan integritas kulit yang ditandai dengan adanya papula eritematosa, pustule, dan kista inflamatorik.
4. Risiko infeksi berhubungan dengan infeksi bakteri kulit.
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan faktor pemicu dan perawatan akne.

askep jerawat yaitu:

1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan inflamasi lesi akne.

* Dorong klien untuk menyatakan perasaan tentang penyakitnya pertahankan pendekatan positif, hindari ekspresi menghina atau reaksi berubah mendadak.
* Bersikap realitis dan positif selama pengobatan, pada penyuluhan kesehatan.

2. Ansietas berhubungan dengan lesi akne.

* Dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan.
* Berikan lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman untuk mendiskusikan perasaan atau

3. Gangguan integritas kulit yang ditandai dengan adanya papula eritematosa, pustule, dan kista inflamatorik.

* pada klien bahwa pengobatan biasanya memerlukan waktu 4-6 minggu atau lebih.
* Dorong klien untuk menghindari semua bentuk friksi (menggaruk, mengutik –ngutik dengan tangan, dll) anjurkan klien untuk menghindari krim kulit apap

4. Risiko infeksi berhubungan dengan infeksi bakteri kulit.

* Tekankan klien untuk tidak memijat jerawat atau mengotak-ngatiknya.
* Pertahankan personal hygiene, terutama pada area tangan

5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan faktor pemicu dan perawatan akne.

* Tekankan pada klien bahwa masalah yang dihadapinya tidak berhubungan dengan ketidakbersihan, kesalahan makan, aktivitas seksual, ataupun kesalahan konsep lainnya yang sering dijumpai.

* Informasikan mengenai obat-obat oral serta topical beserta efek sampingnya yang potensial.



0 komentar:

Posting Komentar